Minggu, 14 Agustus 2011

SEKALI BERADU ANGIN


masih saja kudapati kubu yang dulu yang dibangun
dari rantingranting. kau masih bertahan di sana sambil mengintip angin dari celahcelah dan menyeret paksa ke zulmatmu setelah sebentuk lengah yang kau alamatkan pada kebebasan. dari sebentuk pujian kau bersetia mengekalkannya sebagai pencapaian yang sempurna.


Padang, Juli 2011

ZULAIKHA (1)

mimpi pertama;
inikah makar setan saat rupamu menampaknampak mulya 
menyebabkan cinta tumbuh lebih awal?
zahir pun tersiasia dikapar khayal yang bersetia membuntuti samar 
wangimu ke rekah pagi
yang kutakutkan sasar tandang mempertegas: ini memang makar
sebab jawabanjawaban di setiap persimpangan tak lebih dari 
sekedar hiburan

mimpi ke dua;
sebentuk perjanjian kau pinta menegaskan bahwa ceracauku 
bukan tingkah lidah yang menipu
maka kupingit keperawanan mudaku biar tiada cela dalam  
perjumpaan nanti
tapi siapakah rupa itu yang sanggup memayatkan perempuanku?

mimpi ke tiga;
kau menyebut mengisyaratkan penamaanmu adalah tujuan
akupun menutup mata dari segala pinangan dan berkemas gegas 
pada kiblat perjanjian

padang 27711