Sarasah pecah, di batu, di dalam dirinya sendiri.
Malam basah, di wajah, menitik mencari liang samudera.
Aku di pinggang kini, katanya, berkemah dari pengulangan.
Kecuali kasihsayang, batangtubuh sanggup kuperjalankan kemana-mana.
Hua, Gunung! Hua, Gunung!
Mikraj berkali-kali, katanya, cinta terlalu anggun kubawa turun.
Tak ada lagi haru-biru. Bahkan puncak, nyaris pasar zina.
Payakumbuh—2013
Tidak ada komentar :
Posting Komentar