Minggu, 19 Januari 2014

KANCAH



—Hidungku menolak lapar paling mudarat dari bau bakaran surban
paling jantung dalam daftar menu: 'kaum-kaum sesat' pagi ini.

—Maka doaku tak sampai ke lambung, tapi ia diransang betis lasak
paling asmara, yang tentu saja akrab dengan kelumpuahan.

—Tapi, lapar dan doa milik orang yang dilupakan. Tak ada di rumah
makan ini. Barangkali tukang masaknya sudah mati.

—Aroma apa paling harum pagi ini, Pacarku, yang akan membunuh
syaraf puasa kita?


Payakumbuh—031113

Tidak ada komentar :

Posting Komentar